Sekelompok Orang Tak Dikenal Aniaya Guru SD IT di Gresik

Gresik – Sekelompok orang tak dikenal menganiaya seorang guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Ibrohim, peristiwa itu terjadi dilokasi halaman sekolah. Korban mengalami luka setelah di banting oleh pelaku.

Korban bernama Mohammad Syaifudin (43) ia menjabat sebagai wakil kepala sekolah SD IT Al-Ibrohim, kejadian itu bermula pada hari Sabtu 28 Desember 2024 sekira pukul 17.15 Wib yang sedang menutup pintu gerbang sekolah.

Supaya tidak ada orang yang keluar masuk. Karena ada info dari pihak kepolisian akan datang untuk menyelesaikan urusan di yayasan Al-Ibrohim tepatnya di Desa Manyarejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (30/12).

Ketika korban hendak menutup gerbang sekolah, tiba-tiba datang sekelompok orang tidak dikenal menuju gerbang, saat itu pelaku menghampiri korban dan menanyakan alasan gerbang ditutup hingga orang tak bisa keluar masuk.

“Kenapa tidak boleh keluar gerbang, tanya pelaku ke saya, kemudian saya menjawab dengan sabar, pelaku pun tetap memaksa untuk keluar gerbang,” tutur Syaifudin.

Tak lama kemudian, lanjut Syihab, salah satu pelaku menghampiri dirinya dan langsung membanting di depan gerbang di sebelah pos satpam SD IT AL-Ibrahimi. Dia pun terjatuh hingga terpelanting membentur paving dan kesakitan di bagian lengan tangan.

“Setelah kejadian tersebut saya melaporkan pelaku ke Polres Gresik dan sudah divisum,” jelasnya.

Kuasa hukum korban, Abdullah Syafi’i mengungkapkan bahwa puluhan orang tersebut tidak ada hubungan apapun dengan SD IT. Baik pekerja maupun wali murid. Penganiayaan itu terjadi saat sekolah sedang libur.

Sebelum terjadi penganiayaan, berapa orang tidak dikenal tersebut masuk ke sekolah dan korban sempat melakukan upaya komunikasi apa tujuan kepentingannya. Namun terduga pelaku tiba-tiba menganiaya korban dengan cara membanting hingga ke tanah hingga korban mengalami luka-luka.

“Bukti CCTV ada dan terlihat saksi ada, pelaku ada, korban ada dengan kata lain perkara ini bukan perkara yang berat yang harus di usut tuntas oleh Polres Gresik,” jelasnya.

Pihaknya meminta agar Polres Gresik mengusut tuntas dugaan kasus penganiayaan tersebut. “Kami sangat mengapresiasi Polres Gresik untuk melakukan usut tuntas, tetapi kalau tidak tindak lanjut maka kami yang akan melakukan pengamanan terhadap terduga pelaku untuk dibawa ke Polres Gresik,” tutup Syafi’i.

Komentar